Bayangkan data Anda, tersebar di berbagai folder, drive, dan cloud storage, namun tak terorganisir dan rentan terhadap kerusakan. Rclone hadir sebagai penyelamat, memungkinkan sinkronisasi data yang efisien dan aman. Dengan setup optimal, Anda dapat mengelola data dengan mudah, memastikan backup yang terjadwal, dan pembaruan otomatis. Visualisasikan data yang terhubung, terintegrasi, dan siap diakses kapanpun dibutuhkan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam solusi ampuh menggunakan Rclone untuk sinkronisasi data dengan setup optimal. Kita akan melihat cara mengoptimalkan kinerja Rclone, langkah-langkah konfigurasi, integrasi dengan sistem lain, serta troubleshooting dan perawatan. Sehingga Anda dapat memanfaatkan sepenuhnya potensi Rclone untuk kebutuhan sinkronisasi data Anda.
Sinkronisasi Data Gampang Banget Pakai Rclone
Hai semuanya! Mau transfer data dari satu tempat ke tempat lain dengan cepet dan aman? Rclone, nih, solusinya! Dia bisa sinkronisasiin data di berbagai cloud storage, kayak Google Drive, Dropbox, dan OneDrive. Gak cuma itu, Rclone juga bisa sinkronisasiin data di server lokal lo. Pokoknya, bikin transfer data jadi lebih efisien dan terstruktur.
Manfaat utama pake Rclone? Pertama, bikin kerjaan jadi lebih gampang. Kedua, data aman dari kehilangan, karena sinkronisasi yang handal. Ketiga, bisa atur dan kontrol data dengan leluasa. Setup optimal Rclone juga penting, biar transfer data makin mantap dan gak ribet. Yuk, kita bahas lebih detail!
Cara Setting Rclone yang Optimal
Setting Rclone yang optimal itu penting biar transfer data lancar. Kita perlu konfigurasi Rclone dengan benar di sistem operasi kita. Ini juga bikin proses sinkronisasi jadi lebih efisien dan hemat waktu.
- Instalasi Rclone: Langkah pertama, instal Rclone sesuai sistem operasi lo. Cari di website resminya, pasti ada tutorial lengkapnya. Gampang kok, tinggal ikuti langkah-langkahnya.
- Konfigurasi Remote: Setelah instal, kita perlu konfigurasi remote untuk cloud storage atau server lokal yang mau disinkronisasi. Ini penting biar Rclone bisa ngeh data mana yang harus disinkronisasi.
- Penggunaan Command Line: Kegunaan utama Rclone adalah dengan command line. Pake perintah-perintah yang ada, kita bisa ngatur sinkronisasi dengan lebih presisi, sesuai kebutuhan. Nanti bakal banyak contohnya di internet, tinggal cari aja.
- Penggunaan Plugin (Optional): Rclone punya plugin yang bisa memperluas fungsinya. Ini optional, tergantung kebutuhan. Misalnya, kalo lo butuh fitur tambahan untuk sinkronisasi data, bisa cari pluginnya.
Tips Menggunakan Rclone
Ada beberapa tips untuk bikin sinkronisasi data makin efisien pake Rclone.
- Gunakan `rclone copy`: Command `rclone copy` paling sering dipake buat transfer data, efektif dan simpel.
- Atur jadwal sinkronisasi: Kalo mau sinkronisasi otomatis, atur jadwalnya biar data selalu up-to-date. Banyak cara, bisa pake cron job atau tools lainnya.
- Perhatikan kecepatan koneksi internet: Kalo koneksi internet lo lambat, sinkronisasi bakal lama. Pastikan koneksi stabil biar transfer data makin cepet.
- Backup data penting: Jangan lupa untuk backup data penting lo. Biar kalo terjadi sesuatu, data lo aman.
Troubleshooting Umum
Kadang ada masalah saat pake Rclone. Berikut beberapa masalah umum dan solusinya.
- Error saat instalasi: Periksa koneksi internet lo dan pastikan file instalasi Rclone lengkap. Kalo masih error, coba cari solusi di forum.
- Sinkronisasi lambat: Cek koneksi internet, mungkin ada masalah atau penggunaan bandwidth yang tinggi. Bisa juga karena ukuran file yang besar.
- Error autentikasi: Pastikan credentials lo (username dan password) bener. Kalo masih error, coba periksa kembali konfigurasi remote.
Mengenal Rclone
Rclone, nih, tools yang kece banget buat nge-sync data. Gak cuma sync biasa, tapi bisa nyambung ke berbagai macam cloud storage dan lokasi lain. Jadi, cocok banget buat yang punya banyak file dan pengen semuanya rapih dan terorganisir.
Apa Sih Rclone Itu?
Rclone itu kayak jembatan digital, yang ngehubungin berbagai macam tempat penyimpanan data, kayak Google Drive, Dropbox, OneDrive, bahkan server lokal. Caranya, Rclone nge-copy file dari satu tempat ke tempat lainnya, atau nge-sync perubahan di antara keduanya. Jadi, data kamu aman dan ter-update di semua tempat.
Protokol yang Didukung
Rclone support banyak banget protokol, jadi bisa nyambung ke berbagai layanan. Ini dia beberapa contohnya:
- Cloud Storage: Google Drive, Dropbox, OneDrive, Amazon S3, Backblaze B2, dan masih banyak lagi.
- Server Lokal: File di komputer kamu, folder-folder yang kamu punya di lokal.
- FTP dan SFTP: Server transfer file biasa, berguna buat nge-sync data ke server.
- WebDAV: Buat nge-sync file dengan server web.
Perbandingan Singkat dengan Tools Lain
Nah, kalo dibandingin sama tools lain, Rclone punya kelebihannya sendiri. Misalnya, dibandingin sama rsync, Rclone lebih fleksibel karena bisa nyambung ke banyak cloud storage, sedangkan rsync lebih fokus ke transfer file antar server. Trus, dibandingin sama Dropbox, Rclone lebih fleksibel karena gak terikat sama aplikasi Dropbox, jadi kamu bisa ngatur sinkronisasinya sendiri.
Fitur | Rclone | rsync | Dropbox |
---|---|---|---|
Dukungan Cloud Storage | Ya, banyak | Tidak | Ya, tapi terikat |
Antarmuka Pengguna | Command line (terminal), tapi ada GUI | Command line | Aplikasi desktop |
Fleksibilitas | Tinggi, bisa sync ke berbagai tempat | Sedang | Rendah, terikat aplikasi |
Solusi Ampuh Sinkronisasi
Oke, gengs! Mau sinkronisasi data yang cepet dan anti ribet? Rclone jawabannya! Ini bukan cuma nge-copy paste biasa, tapi ada triknya biar data lancar jaya tanpa hambatan. Kita bahas solusinya yang ampuh banget, siap-siap dicatat!
Cara Optimalkan Kinerja Rclone
Buat kinerja Rclone makin kece, ada beberapa hal yang bisa kita optimalkan. Pertama, pastikan koneksi internetmu stabil, jangan sampe lemot. Kedua, pake server yang kuat, jangan sampai nge-lag. Ketiga, setting parameter Rclone sesuai kebutuhan. Ini penting banget buat ngatur kecepatan dan efisiensi.
- Cek koneksi internet: Koneksi yang kenceng bakal bikin proses sinkronisasi lebih cepat. Jangan sampe nge-buffer terus.
- Optimalkan server: Server yang powerful bakal ngebantu proses berjalan lancar. Jangan sampe servernya lemot.
- Sesuaikan parameter Rclone: Ada banyak opsi di Rclone. Sesuaikan sama kebutuhanmu, jangan asal.
Contoh Konfigurasi Rclone
Nih, contoh konfigurasi Rclone untuk beberapa skenario. Pastikan kamu menyesuaikan sama kebutuhan folder dan data kamu ya. Jangan asal copas!
- Sinkronisasi Folder Lokal ke Cloud Storage: Ini yang paling umum. Misalnya, mau sinkronisasi folder foto ke Google Drive. Kamu perlu specify path folder lokal, dan path folder di cloud storage.
- Sinkronisasi Antar Cloud Storage: Mungkin kamu mau nge-backup data dari Dropbox ke Google Drive. Di sini, kamu perlu specify kedua cloud storage tersebut dan folder yang mau disinkronisasi.
- Sinkronisasi dengan Folder Backup: Buat backup data penting? Pastikan kamu punya folder backup dan setting Rclone untuk sinkronisasi ke sana secara otomatis. Ini berguna banget buat menghindari kehilangan data penting.
Tips Tambahan
Buat sinkronisasi yang lebih maksimal, jangan lupa setting jadwal. Jadwalkan secara otomatis biar prosesnya berlangsung tanpa perlu campur tangan. Ini juga bisa bantu menghemat waktu.
- Jadwalkan sinkronisasi: Setting jadwal otomatis bikin proses sinkronisasi lebih efisien. Jadi, kamu ga perlu ngurusin sendiri.
- Monitor proses: Pantau terus proses sinkronisasi. Kalau ada masalah, langsung ditangani biar ga numpuk.
Setup Optimal Rclone
Oke, buat yang pengen sinkronisasi data makin lancar pake Rclone, ini nih tips setup optimalnya. Jangan sampai salah konfigurasi, nanti ribet! Kita bahas detailnya biar ga kebingungan.
Langkah-langkah Konfigurasi Rclone
Buat sinkronisasi yang mantap, konfigurasi Rclone itu penting banget. Jangan asal-asalan, harus tepat dan rapi. Berikut langkah-langkahnya:
- Instal Rclone di server dan klien. Pastikan versi yang kompatibel.
- Buat akun cloud storage (misalnya Google Drive, Dropbox, OneDrive). Ini penting banget buat koneksinya.
- Buat konfigurasi Rclone untuk masing-masing cloud storage. Masukkan detail akun, termasuk username dan password (tapi hati-hati ya, jangan sampai passwordnya keliatan).
- Sesuaikan parameter sinkronisasi. Misalnya, kecepatan transfer, prioritas, dan mode sinkronisasi (full atau incremental). Ini penting buat menghindari lag dan data yang double.
- Uji koneksi dan sinkronisasi. Pastikan semuanya jalan lancar dan aman. Jangan sampai ada error.
Pengaturan Server dan Klien
Untuk setup optimal, pengaturan server dan klien harus pas. Ini penting banget biar sinkronisasi lancar tanpa kendala.
- Server: Pastikan server punya koneksi internet yang stabil. Ini penting banget biar proses sinkronisasi ga ngadat.
- Klien: Pastikan klien juga punya koneksi internet yang stabil. Jangan sampai koneksi lemot, nanti sinkronisasi jadi lama.
- Firewall: Pastikan firewall di server dan klien dikonfigurasi dengan benar. Ini untuk keamanan dan mencegah akses yang tidak diinginkan.
- Akses: Pastikan user yang akses Rclone di server dan klien punya izin yang tepat. Jangan sampai salah konfigurasi akses, nanti bisa masalah.
Parameter Penting Konfigurasi Rclone
Berikut ini tabel parameter penting dalam konfigurasi Rclone untuk setup optimal. Penting banget buat dipahami biar sinkronisasi data lancar:
Parameter | Penjelasan |
---|---|
drive_id |
ID drive di Google Drive (buat akses tertentu) |
access_key |
Kunci akses untuk cloud storage |
secret_key |
Kunci rahasia untuk cloud storage |
transfers |
Jumlah koneksi transfer paralel |
buffer_size |
Ukuran buffer untuk transfer data |
timeout |
Waktu tunggu untuk koneksi |
Integrasi dan Otomatisasi

Nah, buat yang pengen sinkronisasi data makin gampang dan otomatis, integrasi Rclone sama sistem lain itu kunci utamanya. Bayangin, kalo prosesnya otomatis, bisa ngirit waktu banget, kan? Kita bakal bahas caranya biar lancar jaya, pokoknya.
Cara Integrasi Rclone dengan Sistem Lain
Integrasi Rclone sama sistem lain, kayak cron dan cloud storage, itu gampang banget. Misalnya, lo mau sinkronisasi data secara otomatis setiap hari, tinggal setting cronjob di Linux/macOS atau Windows Task Scheduler. Dengan cron, lo bisa ngatur Rclone buat jalan otomatis sesuai jadwal yang udah lo tentuin.
- Cron: Cron adalah utility yang ada di sistem operasi berbasis Unix/Linux untuk menjalankan program secara otomatis pada waktu tertentu. Ini cocok banget buat ngatur sinkronisasi data secara periodik.
- Cloud Storage: Integrasi dengan cloud storage, seperti Google Drive, Dropbox, atau OneDrive, juga mudah. Rclone bisa nge-handle koneksi ke cloud storage ini dengan mudah. Ini penting banget buat backup data ke cloud secara otomatis.
Contoh Otomatisasi Sinkronisasi
Nih contoh otomatisasi sinkronisasi pake Rclone dan tools lain, kayak cron. Bayangin lo punya folder di komputer yang isinya file penting, dan lo mau backup ke Google Drive. Bisa banget pake Rclone.
- Setup Rclone: Pertama, lo perlu setting Rclone buat nge-connect ke Google Drive. Lo perlu generate API key buat akses Google Drive.
- Cronjob: Selanjutnya, lo buat cronjob untuk menjalankan Rclone secara otomatis setiap hari. Cronjob ini bakal nge-trigger Rclone buat nyalin data dari folder komputer lo ke Google Drive.
- Tools Tambahan: Lo juga bisa integrasi sama tools lain, kayak rsync, buat optimalisasi proses sinkronisasi. Dengan rsync, lo bisa nyalin data yang berubah aja, jadi nggak perlu nge-copy semua file.
Diagram Alur Proses Sinkronisasi Otomatis
Nih, gambaran alurnya biar lebih jelas. Ini bukan diagram yang super detail, tapi cukup buat ngasih gambaran umum.
Langkah | Deskripsi |
---|---|
1. Inisialisasi Rclone | Setting koneksi ke cloud storage (misalnya, Google Drive). |
2. Konfigurasi Cronjob | Nentuin jadwal sinkronisasi (misalnya, setiap malam). |
3. Eksekusi Rclone | Rclone bakal jalankan proses sinkronisasi data dari folder lokal ke cloud storage. |
4. Monitoring | Proses ini bakal terus berjalan dan otomatis nge-backup data yang berubah. |
Troubleshooting dan Perawatan Rclone

Nah, abis setting Rclone rapih, jangan sampe lupa nih cara ngecek dan ngeberesin masalah yang mungkin muncul. Kita bakal bahas cara nge-troubleshoot masalah umum dan cara merawat sinkronisasi Rclone biar lancar jaya terus.
Identifikasi Masalah Umum dan Solusinya
Kadang-kadang, Rclone bisa nge-ngeluh juga, bro. Berikut beberapa masalah umum dan cara ngatasinnya:
- Error Koneksi: Kalau Rclone gagal nyambung ke server atau cloud storage, cek dulu koneksi internetmu. Pastiin koneksi stabil dan nggak ada masalah. Bisa juga periksa konfigurasi Rclone, pastikan username dan passwordmu bener.
- Error Izin Akses: Kalau Rclone nggak punya izin akses ke folder atau file, cek izin aksesnya di server atau cloud storage. Pastiin akun yang dipake Rclone punya izin yang cukup. Periksa juga konfigurasi Rclone, pastikan path folder yang dituju bener.
- Kecepatan Sinkronisasi Lambat: Kalau proses sinkronisasi terlalu lama, cek penggunaan bandwidth internetmu. Bisa juga ada masalah di server atau cloud storage yang dituju. Periksa penggunaan CPU dan RAM di komputermu, kalo lagi berat, coba atur prioritas proses Rclone.
- File Rusak: Kalau ada file yang rusak saat sinkronisasi, cek dulu file aslinya. Kalau memang rusak, coba download ulang atau perbaiki file yang rusak. Rclone sendiri juga punya fitur buat ngecek dan ngerapiin file yang mungkin corrupt.
Cara Memantau dan Memelihara Sinkronisasi
Agar sinkronisasi Rclone tetap lancar, perlu dipantau dan dipelihara secara berkala. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Cek Log Rclone: Periksa log Rclone untuk melihat informasi detail tentang masalah yang terjadi. Log ini berisi informasi penting tentang kesalahan dan progress sinkronisasi.
- Pantau Penggunaan Resource: Periksa penggunaan CPU, RAM, dan bandwidth internet saat proses sinkronisasi. Kalau penggunaan terlalu tinggi, coba atur prioritas atau jadwalkan sinkronisasi di waktu low traffic.
- Backup Konfigurasi Rclone: Simpan konfigurasi Rclone di tempat aman. Ini penting untuk menghindari kehilangan konfigurasi penting, misal username/password.
- Update Rclone: Pastikan Rclone selalu terupdate ke versi terbaru. Update seringkali membawa perbaikan bug dan peningkatan performa.
Langkah-langkah Troubleshooting Kesalahan Umum
Masalah | Penyebab Kemungkinan | Solusi |
---|---|---|
Sinkronisasi macet | Koneksi internet bermasalah, penggunaan resource tinggi, atau masalah pada cloud storage. | Cek koneksi internet, atur prioritas Rclone, atau periksa status cloud storage. |
File hilang setelah sinkronisasi | Kesalahan dalam proses sinkronisasi atau masalah di server. | Cek log Rclone, periksa konfigurasi, atau hubungi support cloud storage. |
Proses sinkronisasi sangat lambat | Bandwidth internet terbatas, file yang besar, atau server yang terlalu sibuk. | Atur jadwal sinkronisasi, cek penggunaan bandwidth, atau coba sinkronisasi di waktu low traffic. |
Kasus Penggunaan Khusus Rclone
Oke, sekarang kita bahas soal kasus-kasus penggunaan Rclone yang lebih spesifik. Bukan cuma backup biasa, tapi juga ada trik-trik keren buat mirroring data dan sharing file, semuanya pake Rclone. Yuk, kita intip!
Backup Data Penting
Backup data penting itu krusial, guys. Bayangin kalo data penting ilang, bisa repot banget kan? Rclone bisa jadi solusi ampuh untuk backup data penting, mulai dari foto-foto keluarga, dokumen penting, sampai file-file kerjaan. Kita bisa atur jadwal backup secara otomatis biar data selalu aman dan ter-update.
- Backup harian ke cloud storage seperti Google Drive, Dropbox, atau OneDrive.
- Backup mingguan ke hardisk eksternal untuk cadangan tambahan.
- Backup otomatis folder-folder penting dengan pengaturan cron/task scheduler.
Mirroring Folder di Berbagai Lokasi
Mau mirroring folder di laptop dan server? Gampang banget! Rclone bisa bikin folder di dua tempat itu jadi persis sama, update real-time. Ini berguna banget kalo kamu punya data yang harus selalu sinkron di berbagai device. Bayangin, file yang kamu ubah di laptop langsung otomatis update di server. Keren kan?
- Mirroring folder lokal ke server NAS untuk akses data dari mana aja.
- Mirroring folder di cloud storage ke hardisk lokal untuk akses offline.
- Mirroring data antar cloud storage untuk backup data di beberapa tempat.
Sharing File dengan Mudah
Mau bagi-bagi file ke temen-temen tanpa ribet? Rclone bisa bantu! Kamu bisa buat link sharing yang aman dan terenkripsi, buat share file ke orang-orang tanpa harus kirim-kirim file secara manual. Praktis banget kan? Bayangin, share video film ke temen-temen tanpa harus kirim satu-satu.
- Buat link sharing untuk file di cloud storage.
- Share file dengan kontrol akses yang spesifik.
- Memudahkan kolaborasi dengan tim.
Contoh Penggunaan Rclone untuk Backup
Jenis Backup | Deskripsi | Manfaat |
---|---|---|
Backup Harian | Backup data setiap hari ke cloud storage. | Menjaga data tetap aman dari kehilangan data harian. |
Backup Mingguan | Backup data setiap minggu ke hardisk eksternal. | Cadangan tambahan untuk backup harian yang hilang. |
Backup Bulanan | Backup data setiap bulan ke media penyimpanan lain. | Cadangan data jangka panjang, mengurangi risiko kehilangan data lama. |
Pilihan dan Pertimbangan
Nah, buat yang pengen setup Rclone optimal, ada banyak pilihan dan hal yang perlu dipikirin. Bukan cuma nge-sync data doang, tapi juga gimana biar lancar, cepet, dan aman. Kita bahas detailnya sekarang, biar paham banget!
Penggunaan Proxy
Kalau koneksi internetmu lagi lemot atau ada masalah, bisa pake proxy. Ini kayak jalan pintas buat ngelewatin masalah koneksi. Tapi, ada pro dan kontra yang harus dipertimbangkan.
- Pro: Bisa bypass blokiran, akses server yang terbatas, dan bikin koneksi lebih aman.
- Kontra: Bisa bikin proses sync jadi lebih lama karena harus lewat proxy dulu. Kalo proxy-nya lemot, bisa bikin sync tambah ribet.
Pengaturan Bandwidth
Bandwidth ini kayak jalan tolnya data. Kalo udah penuh, data bakalan susah lewat. Jadi, penting banget buat mengatur bandwidth biar data bisa lewat lancar.
- Pro: Bisa mencegah koneksi internet jadi lemot gara-gara Rclone ngambil data terlalu banyak sekaligus. Biar ga nge-lag.
- Kontra: Kalo terlalu ketat, bisa bikin proses sync jadi lebih lama. Tergantung juga seberapa banyak data yang mau disinkronkan.
Metode Sinkronisasi
Pilih metode sync yang pas juga penting. Ada beberapa pilihan, dan setiap pilihan punya kelebihan dan kekurangan.
Metode | Pro | Kontra |
---|---|---|
Sync langsung | Cepat, efisien, cocok buat data yang ga terlalu besar. | Bisa bikin koneksi lemot kalau data banyak dan bandwidth terbatas. |
Incremental sync | Lebih hemat bandwidth dan waktu, cocok buat data yang sering diupdate. | Membutuhkan lebih banyak prosesor dan waktu untuk membandingkan perubahan. |
Sync dengan checksum | Lebih akurat dan handal dalam mendeteksi perubahan. | Lebih lambat daripada sync langsung, karena harus membandingkan checksum. |
Pertimbangan Tambahan
Selain itu, perhatikan juga faktor lain kayak kapasitas penyimpanan, jenis data yang mau disinkronkan, dan frekuensi update. Misal, kalo data penting dan sering berubah, mungkin sync incremental lebih cocok.
- Pertimbangkan kebutuhan storage: Pastikan penyimpanan cukup untuk data yang akan disinkronkan. Jangan sampai kehabisan ruang.
- Perhatikan jenis data: Data yang besar dan sering diupdate, butuh metode sync yang efisien. Data yang kecil dan jarang diupdate, bisa pake sync langsung.
- Frekuensi update: Kalo data sering diupdate, lebih baik pilih metode sync yang bisa menangani perubahan dengan cepat. Contohnya sync incremental.
Contoh Konfigurasi Rclone
Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang agak teknis, nih. Kita bakal bikin contoh konfigurasi Rclone yang lengkap buat nyinkronin data antara dua tempat. Penting banget dipahami biar kamu bisa atur Rclone sesuai kebutuhan. Jangan sampe kebingungan, kita bahas detail per barisnya, biar gampang dipahami.
Konfigurasi Dasar
Berikut contoh konfigurasi sederhana untuk sinkronisasi antara folder lokal di komputer kamu dengan folder di Google Drive. Ini cuma contoh dasar, bisa diubah sesuai kebutuhan.
[googledrive] type = drive token = YOUR_GOOGLE_DRIVE_TOKEN folder = /path/ke/folder/di/google/drive [local] type = local path = /path/ke/folder/di/komputer/kamu
Penjelasannya gini: type
menentukan jenis storage (local atau cloud), token
adalah token akses Google Drive (harus kamu dapatkan), folder
adalah path ke folder di Google Drive, dan path
adalah path ke folder lokal di komputer. Ganti YOUR_GOOGLE_DRIVE_TOKEN
, /path/ke/folder/di/google/drive
, dan /path/ke/folder/di/komputer/kamu
dengan yang bener ya!
Konfigurasi Menggunakan API
Nah, buat yang lebih canggih, kita bisa pakai API. Contohnya, misal kamu mau nyinkronin data dari server cloud kamu yang pake API tertentu. Berikut contoh konfigurasinya:
[myserver] type = sftp user = username password = password host = serveraddress port = 22 path = /path/to/folder
Ini lebih kompleks, kan? type = sftp
berarti kita pakai protokol SFTP. user
dan password
adalah kredensial akun, host
adalah alamat server, port
adalah port SFTP (biasanya 22), dan path
adalah path ke folder di server. Penting banget diingat, isi variabel sesuai dengan server kamu, ya.
Sinkronisasi Dua Arah
Untuk sinkronisasi dua arah, kamu bisa tambahkan include_all = true
pada bagian konfigurasi. Ini memastikan semua file di kedua sisi disinkronkan, tidak hanya yang baru ditambahkan.
[googledrive] type = drive token = YOUR_GOOGLE_DRIVE_TOKEN folder = /path/ke/folder/di/google/drive include_all = true
Nah, sekarang kamu udah punya gambaran umum konfigurasi Rclone. Jangan lupa, ganti nilai-nilai variabelnya sesuai kebutuhan. Semoga jelas, ya!